OperanBola.blogspot.co.id - Treble winners di gunakan dalam sepakbola untuk sebuah tim yang berhasil mendapatkan tiga piala kejuaraan utama dalam satu musim. Kejuaraan di hitung merujuk jika suatu klub mampu meraih liga domestik, piala domestik, dan kejuaraan internasional dalam satu musim.
Gelar lain yang hanya terdiri dari satu atau dua pertandingan seperti Community Shield, Piala Super Eropa, Piala Super Italia, atau Piala Dunia Antarklub tidak termasuk kategori Treble Winners.
Jika suatu tim meraih liga domestik, piala domestik, dan tidak mendapatkan Liga Champions tetapi mendapatkan Liga Europa, hal tersebut bisa di hitung meraih Treble Winners seperti Galatasaray dan FC Porto. Ataupun dalam kasus lainnya, masih bisa dianggap Treble Winners jika mendapatkan 2 trofi piala domestik (seperti di Inggris dengan Piala FA dan Piala Liga) dan di tambahkan dengan satu trofi lagi baik Liga Champions ataupun Liga Europa. Contohnya adalah Liverpool musim 2000-01, dengan meraih Piala FA, Piala Liga dan Piala UEFA (sebelum di ganti nama menjadi Liga Europa).
Jika suatu tim meraih liga domestik, piala domestik, dan tidak mendapatkan Liga Champions tetapi mendapatkan Liga Europa, hal tersebut bisa di hitung meraih Treble Winners seperti Galatasaray dan FC Porto. Ataupun dalam kasus lainnya, masih bisa dianggap Treble Winners jika mendapatkan 2 trofi piala domestik (seperti di Inggris dengan Piala FA dan Piala Liga) dan di tambahkan dengan satu trofi lagi baik Liga Champions ataupun Liga Europa. Contohnya adalah Liverpool musim 2000-01, dengan meraih Piala FA, Piala Liga dan Piala UEFA (sebelum di ganti nama menjadi Liga Europa).
Tapi saya di sini hanya akan membahas peraih Treble Winners yang memenangkan liga domestik, piala utama domestik, dan Liga Champions. Karena penilaian pecinta sepakbola akan Treble Winners untuk sebuah klub adalah memenangkan tiga trofi tersebut.
Meraih Treble Winners memang menjadi impian semua klub karena tak semuanya bisa melakukannya. Bisa di bilang ini seperti pencapaian tertinggi sebuah klub.
Berikut ini adalah daftar tim Eropa yang membuat sejarahnya sendiri dengan meraih Treble Winners:
1. Glasgow Celtic musim 1966-67
Pelatih: Jock Stein
Tim Eropa pertama yang meraih Treble Winners adalah Glasgow Celtic. Klub asal Skotlandia ini meraihnya pada musim 1966-67. Celtic sanggup meraih Scottish Football League, Scottish Cup, dan Liga Champions (masih bernama European Cup atau Piala Champions) pada saat itu.
Bermaterikan pemain seperti Stevie Chalmers, Jimmy Johnstone, Bobby Lennox, dan Billy McNeill, Celtic tak terbendung di kompetisi domestik dan Eropa. Di final Piala Champions, Celtic sanggup menjungkalkan tim Italia, Inter Milan dengan skor 2-1.
Musim itu Celtic bukan hanya meraih tiga gelar. Tim yang dilatih Jock Stein ini juga berhasil meraih Scottish League Cup dan Glasgow Cup sehingga melengkapainya menjadi Quadruple.
Pelatih: Jock Stein
Tim Eropa pertama yang meraih Treble Winners adalah Glasgow Celtic. Klub asal Skotlandia ini meraihnya pada musim 1966-67. Celtic sanggup meraih Scottish Football League, Scottish Cup, dan Liga Champions (masih bernama European Cup atau Piala Champions) pada saat itu.
Bermaterikan pemain seperti Stevie Chalmers, Jimmy Johnstone, Bobby Lennox, dan Billy McNeill, Celtic tak terbendung di kompetisi domestik dan Eropa. Di final Piala Champions, Celtic sanggup menjungkalkan tim Italia, Inter Milan dengan skor 2-1.
Musim itu Celtic bukan hanya meraih tiga gelar. Tim yang dilatih Jock Stein ini juga berhasil meraih Scottish League Cup dan Glasgow Cup sehingga melengkapainya menjadi Quadruple.
2. Ajax Amsterdam musim 1971-72
Pelatih: Stefan Kovacs
Selang 5 tahun Celtic setelah mengukir sejarah, Ajax Amsterdam membuat catatan sedirinya sebagai tim kedua Eropa yang meraih treble. Dimotori pemain legendaris Johan Cruyff, raksasa Belanda ini memang begitu di segani pada musim 1971-72. Tim yang dilatih Stefan Kovacs ini berhasil meraih Eredivisie, KNVB Cup, Piala Champions (Liga Champions) dalam satu musim.
Di final Piala Champions, Ajax sukses menaklukkan Inter Milan 2-0. Johan Cruyff mencetak dua gol de Amsterdammers dalam laga yang berlangsung di Feyenoord Stadium, Rotterdam. Bahkan musim berikutnya Ajax kembali meraih Piala Champions sekaligus gelar ketiga secara beruntun, musim 1970-71, 1971-1972, 1972-72, Banyak yang menyebut hal ini segai puncak kesuksesan "total football".
3. PSV Eindhoven musim 1987-88
Pelatih: Guus Hiddink
Seperti tidak mau kalah dengan rival beratnya Ajax, PSV Eindhoven menyusul jejak Ajax pada musim 1987-88, dengan menjadi tim kedua asal Belanda yang meraih treble winners. Mereka memang begitu tangguh musim itu dengan generasi emasnya, yakni Ronald Koeman, Eric Gerets, Soren Lerby, dan Wim Kieft. Ditambah polesan tangan dingin pelatih Guus Hiddink, PSV sukses mengumpulkan gelar Eredivisie, KNVB Cup, European Cup dalam satu musim.
Di final European Cup, PSV sukses menaklukkan raksasa Portugal, Benfica 6-5 lewat adu penalti. Sebelumnya kedua tim bermain imbang 0-0 dalam 120 menit. Lima pemain PSV musim tersebut berhasil membawa Belanda menjuarai Piala Eropa 1988.
Pelatih: Guus Hiddink
Seperti tidak mau kalah dengan rival beratnya Ajax, PSV Eindhoven menyusul jejak Ajax pada musim 1987-88, dengan menjadi tim kedua asal Belanda yang meraih treble winners. Mereka memang begitu tangguh musim itu dengan generasi emasnya, yakni Ronald Koeman, Eric Gerets, Soren Lerby, dan Wim Kieft. Ditambah polesan tangan dingin pelatih Guus Hiddink, PSV sukses mengumpulkan gelar Eredivisie, KNVB Cup, European Cup dalam satu musim.
4. Manchester United musim 1998-99
Pelatih: Sir Alex Ferguson
Musim 1998-99 adalah musim bersejarah bagi Manchester United. Di musim ini, mereka berhasil mencatatkan sejarah sebagai satu-satunya tim Inggris yang meraih treble hingga saat ini.
Dan final Liga Champions musim 1998-99 tak akan pernah di lupakan sepanjang sejarah sepakbola dunia. Karena laga yang berlangsung di Camp Nou itu berlangsung sangat dramatis.
Munchen unggul atas MU di menit-menit awal, dan bisa mempertahankan keunggulan hingga menit 90. Kesalahan besar terjadi ketika pelatih Bayern Munchen pada saat itu Ottmar Hitzfeld mengganti Lothar Matthaus di 10 menit terakhir waktu normal. Karena di 10 menit terakhir waktu normal Sir Alex Ferguson membuat keputusan yang besar dan mengukir sejarah yang indah dengan memasukan Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer.
Seakan sebuah keajaiban terjadi di masa injury time. Karena dua pemain tersebut membuat semua penggemar Munchen terdiam dan menangis di 3 menit injury time, dengan dua gol kemenangan yang mereka cetak.
Manchester United akhirnya meraih Treble Winners, dan menjadi tim ke empat yang meraih treble winners
Sebagai catatan, sebenarnya Liverpool adalah tim pertama asal Inggris yang meraih Treble Winners, tapi gelar yang di raih Liverpool adalah Divisi Satu Liga Inggris (sebelum berubah nama menjadi Premier Legue/Liga Inggris), Piala Champions dan 'hanya' Piala Liga. Sedangkan penilaian Treble Winners yang melekat di pecinta sepakbola adalah menjuarai Liga Inggris, Piala Champion (Liga Champions) dan Piala FA (Piala Domestik Utama). Dan Manchester United meraih 3 trofi utama tersebut. Karena hanya di beberapa negara saja yang memiliki 2 piala domestik, sedangkan negara seperti Italia, Spanyol, dan Belanda hanya memiliki 1 piala domestik.
Pelatih: Sir Alex Ferguson
Musim 1998-99 adalah musim bersejarah bagi Manchester United. Di musim ini, mereka berhasil mencatatkan sejarah sebagai satu-satunya tim Inggris yang meraih treble hingga saat ini.
MU yang diperkuat pemain-pemain seperti David Beckham, Ryan Giggs, Dwight Yorke, Peter Schmeichel dan pelatih bertangan dingin Sir Alex Ferguson. Musim itu MU begitu menakutkan, mereka menyabet Premier League, Piala FA, dan Liga Champions.
Dan final Liga Champions musim 1998-99 tak akan pernah di lupakan sepanjang sejarah sepakbola dunia. Karena laga yang berlangsung di Camp Nou itu berlangsung sangat dramatis.
Munchen unggul atas MU di menit-menit awal, dan bisa mempertahankan keunggulan hingga menit 90. Kesalahan besar terjadi ketika pelatih Bayern Munchen pada saat itu Ottmar Hitzfeld mengganti Lothar Matthaus di 10 menit terakhir waktu normal. Karena di 10 menit terakhir waktu normal Sir Alex Ferguson membuat keputusan yang besar dan mengukir sejarah yang indah dengan memasukan Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer.
Seakan sebuah keajaiban terjadi di masa injury time. Karena dua pemain tersebut membuat semua penggemar Munchen terdiam dan menangis di 3 menit injury time, dengan dua gol kemenangan yang mereka cetak.
Manchester United akhirnya meraih Treble Winners, dan menjadi tim ke empat yang meraih treble winners
Sebagai catatan, sebenarnya Liverpool adalah tim pertama asal Inggris yang meraih Treble Winners, tapi gelar yang di raih Liverpool adalah Divisi Satu Liga Inggris (sebelum berubah nama menjadi Premier Legue/Liga Inggris), Piala Champions dan 'hanya' Piala Liga. Sedangkan penilaian Treble Winners yang melekat di pecinta sepakbola adalah menjuarai Liga Inggris, Piala Champion (Liga Champions) dan Piala FA (Piala Domestik Utama). Dan Manchester United meraih 3 trofi utama tersebut. Karena hanya di beberapa negara saja yang memiliki 2 piala domestik, sedangkan negara seperti Italia, Spanyol, dan Belanda hanya memiliki 1 piala domestik.
5. Barcelona musim 2008-09
Pelatih: Josep Guardiola
Di bawah tangan dingin Pep Guardiola, Barcelona menjelma menjadi kekuatan yang menakutkan. Thierry Henry, Lionel Messi, dan juga Samuel Eto'o menjadi kunci kekuatan raksasa Catalan ini meraih treble musim 2008-09.
Padahal semusim sebelumnya Barcelona yang di latih Frank Rijkaard di gadang-gadang bakal meraih banyak gelar dengan The Fantanstic Four (Messi, Ronaldinho, Eto'o dan Henry) tapi Barca malah tidak bisa berbuat banyak baik di kancah domestik ataupun internasional. Awal 2008-09 banyak yang memperkirakan Barcelona akan sama seperti musim sebelumnya karena sepeninggal Deco dan Ronaldinho, Barcelona tidak membeli pemain tengah yang berkualitas.
Tapi semua perdiksi itu di patahkan oleh pelatih baru mereka Josep Guardiola yang bahkan sebelumnya belum pernah melatih tim profesional, tapi Guardiola adalah pelatih Barcelona B semusim sebelumnya. Kehebatan Pep terlihat dari transfer yang di lakukan Barca pada musim itu, dengan mendatangkan Dani Alves, Keita, Hleb dan mendatangkan kembali si anak hilang Pique. Serta mempromosikan Busquets ke tim utama, dan menjadikannya pilar utama.
Barcelona musim itu benar-benar sangat kuat dengan trisula mereka, Messi Eto'o dan Henry.
Kemenangan 2-0 atas Manchester United di final Liga Champions menyempurnakan musim Barcelona saat itu. Gol dari Eto'o dan Messi tidak bisa di balas oleh pemain Manchester United.
Gelar La Liga, Copa Del Rey, dan Liga Champions berhasil di raih mereka musim itu. Dan musim itu adalah musim pertama Pep Guardiola di Barcelona dan Pep langsung mempersembahkan Treble Winners. Dan berkat itu juga Messi meraih ballon d'Or pertama sekaligus menjadi awal dari 4 gelar ballon d'Or selajutnya secara beruntun.
Di bawah tangan dingin Pep Guardiola, Barcelona menjelma menjadi kekuatan yang menakutkan. Thierry Henry, Lionel Messi, dan juga Samuel Eto'o menjadi kunci kekuatan raksasa Catalan ini meraih treble musim 2008-09.
Padahal semusim sebelumnya Barcelona yang di latih Frank Rijkaard di gadang-gadang bakal meraih banyak gelar dengan The Fantanstic Four (Messi, Ronaldinho, Eto'o dan Henry) tapi Barca malah tidak bisa berbuat banyak baik di kancah domestik ataupun internasional. Awal 2008-09 banyak yang memperkirakan Barcelona akan sama seperti musim sebelumnya karena sepeninggal Deco dan Ronaldinho, Barcelona tidak membeli pemain tengah yang berkualitas.
Tapi semua perdiksi itu di patahkan oleh pelatih baru mereka Josep Guardiola yang bahkan sebelumnya belum pernah melatih tim profesional, tapi Guardiola adalah pelatih Barcelona B semusim sebelumnya. Kehebatan Pep terlihat dari transfer yang di lakukan Barca pada musim itu, dengan mendatangkan Dani Alves, Keita, Hleb dan mendatangkan kembali si anak hilang Pique. Serta mempromosikan Busquets ke tim utama, dan menjadikannya pilar utama.
Barcelona musim itu benar-benar sangat kuat dengan trisula mereka, Messi Eto'o dan Henry.
Kemenangan 2-0 atas Manchester United di final Liga Champions menyempurnakan musim Barcelona saat itu. Gol dari Eto'o dan Messi tidak bisa di balas oleh pemain Manchester United.
Barcelona juga mencatat sejarah sebagai satu-satunya tim sepakbola yang meraih sextuple atau 6 gelar sepanjang satu tahun. Setelah meraih Treble Winners, Bacelona menambahkan Piala Super Spanyol, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub.
6. Inter Milan musim 2009-10
Pelatih: Jose Mourinho
Hanya semusim setelah sukses Barcelona, tim Eropa lain kembali berhasil mencatatkan prestasi treble. Inter Milan berhasil mencapai prestasi fenomenal ini, Jose Mourinho menuliskan sejarahnya dengan membawa Internazionale Milano meraih Treble Winners di musim 2009-2010.
Diego Milito bisa di bilang faktor yang membuat Treble Winners Inter Milan terwujud. Di mulai dari Coppa Italia, dalam final Inter menang 1-0 atas AS Roma lewat gol tunggal Milito. Dan di pekan terakhir Serie-A Milito juga mencetak gol melawan Siena dan meraih gelar Serie-A atau gelar kedua untuk Inter. Di laga pamungkas sepasang gol Diego Milito di final Liga Champions membuat Inter menaklukkan Bayern Munich 2-0.
Final kali ini seakan menjadi panggung para pemain buangan karena sebelumnya Sneidjer dan Robben di buang oleh Real Madrid. Serta ada Lucio yang di depak Munchen dan Eto,o yang di 'buang' Barcelona. Jose Mourinho juga di depak dari Chelsea 2 musim sebelumnya.
Catatan lain berhasil di raih oleh Samuel Eto'o. Striker timnas Kamerun ini berhasil menjadi pemain pertama yang sanggup meraih treble berturut-turut atau back-to-back Treble Winners dengan 2 tim yang berbeda. Semusim sebelumnya Eto'o meraihnya bersama Barcelona. Dan untuk Jose Mourinho, ini adalah Treble Winners kedua, setelah sebelumnya meraih Treble Winners untuk FC Porto setelah memenangkan Liga Portugal, Piala Portugal dan Piala UEFA/Liga Europa pada musim 2002-03.
Hanya semusim setelah sukses Barcelona, tim Eropa lain kembali berhasil mencatatkan prestasi treble. Inter Milan berhasil mencapai prestasi fenomenal ini, Jose Mourinho menuliskan sejarahnya dengan membawa Internazionale Milano meraih Treble Winners di musim 2009-2010.
La Beneamata berhasil meraih gelar Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions dalam satu musim. Inter tercatat sebagai satu-satunya tim Italia yang meraih treble.
Diego Milito bisa di bilang faktor yang membuat Treble Winners Inter Milan terwujud. Di mulai dari Coppa Italia, dalam final Inter menang 1-0 atas AS Roma lewat gol tunggal Milito. Dan di pekan terakhir Serie-A Milito juga mencetak gol melawan Siena dan meraih gelar Serie-A atau gelar kedua untuk Inter. Di laga pamungkas sepasang gol Diego Milito di final Liga Champions membuat Inter menaklukkan Bayern Munich 2-0.
Final kali ini seakan menjadi panggung para pemain buangan karena sebelumnya Sneidjer dan Robben di buang oleh Real Madrid. Serta ada Lucio yang di depak Munchen dan Eto,o yang di 'buang' Barcelona. Jose Mourinho juga di depak dari Chelsea 2 musim sebelumnya.
Catatan lain berhasil di raih oleh Samuel Eto'o. Striker timnas Kamerun ini berhasil menjadi pemain pertama yang sanggup meraih treble berturut-turut atau back-to-back Treble Winners dengan 2 tim yang berbeda. Semusim sebelumnya Eto'o meraihnya bersama Barcelona. Dan untuk Jose Mourinho, ini adalah Treble Winners kedua, setelah sebelumnya meraih Treble Winners untuk FC Porto setelah memenangkan Liga Portugal, Piala Portugal dan Piala UEFA/Liga Europa pada musim 2002-03.
7. Bayern Munich musim 2012-13
Musim 2012-13 ini menjadi musim bersejarah bagi Bayern Munich. Karena FC Hollywood berhasil memastikan gelar Bundesliga saat kompetisi masih menyisakan 6 pertandingan.
Bahkan Armada Jupp Heynckes berhasil menggilas 2 klub raksasa Eropa setelah meraih agregat sangat telak di babak perempat final dan semifinal. Juventus di singkirkan dengan agregat 4-0, sementara Barcelona di hancurkan dengan agregat 7-0. Di partai final Liga Champions, Die Roten berhasil mengalahkan tim sesama Jerman, Borussia Dortmund dengan skor 2-1.
Musim Bayern menjadi sempurna setelah mengalahkan VfB Stuttgart 3-2 di final DFB-Pokal, dan Olympiastadion Berlin menjadi saksi sejarah karena Die Roten menjadi tim Jerman pertama yang meraih Treble Winners. Bayern juga menjadi tim ke 7 di Eropa yang meraih Treble Winners.
Dan itu seperti menjadi kado perpisahan yang indah untuk pelatih Jupp Heynckes karena ia memilih pensiun di akhir musim dan akan di gantikan Pep Guardiola. Hal yang terjadi dengan Bayern mirip dengan Inter pada 2010, saat itu Inter juga di tinggalkan oleh Jose Mourinho setelah sukses mempersembahkan treble pada akhir musim.
8. Barcelona musim 2014-15
Lagi-lagi sejarah tercipta di Olympiastadiun Berlin, setelah sebelumnya pada tahun 2013 Bayern Munchen menciptakan sejarah di Berlin, kali ini Barcelona yang menciptakan sejarahnya kembali.
Di bawah asuhan pelatih baru mereka Luis Enrique, Barcelona membuat sejarah baru setelah meraih Treble Winners (La Liga, Copa del Rey dan Liga Champion) untuk kedua kalinya. Blaugrana mengalahkan Juventus dengan skor 3-1 dalam final yang di gelar di Berlin 6 Juni 2015 waktu Eropa, atau 7 Juni WIB.
Kemenangan ini juga menjadi catatan bagus untuk Blaugrana karena dalam 4 final terakhir Liga Champions yang di ikuti, Barca selalu memenanginya.
Sementara catatan buruk masih menginggapi Si Nyonya Tua di final Liga Champions, Juve membuat sejarah dengan menjadi tim pertama di Eropa yang menuai hasil buruk di final Liga Champions dengan 6 kali gagal merebut juara dari 8 final yang di ikuti dan hanya 2 yang bisa menjadi juara.
Treble Winners yang di raih Barcelona ini tidak lepas dari trisula maut mereka Messi Suarez Neymar (MSN). Padahal di awal musim Barcelona seperti tidak menemui performa terbaiknya, tapi semenjak pergantian tahun Barca seperti tim yang sedang bangkit dari kubur. Dan peforma itu tidak lepas dari sudah bisa bermainnya Suarez selepas dari sanksi FIFA.
Treble Winners yang di raih Barca seakan menjadi perpisahan yang indah untuk Xavi Hernandez karena setelah laga final Liga Champions dirinya akan pindah ke klub Qatar.
Barcelona adalah tim paling sukses dalam 1 dekade ke belakang. Bagaimana bisa? Barca adalah tim Eropa pertama yang meraih dua kali Treble Winners, dan Barca juga satu-satunya tim yang meraih 6 trofi dalam 1 tahun kalender pada tahun 2009.
Dalam kurun waktu 10 tahun juga Barcelona sudah meraih 4 trofi Liga Champions yaitu pada tahun 2006, 2009, 2011 dan 2015. Memang catatan ini belum bisa mengalahkan catatan yang telah lama di buat Real Madrid dengan meraih 5 trofi Liga Champions secara beruntun, dari musim 1955-56 hingga 1959-60. Tapi untuk saat ini Barcelona bisa di bilang masih mengungguli Real Madrid dan tim-tim besar Eropa lainnya.
Jadi masih mempertanyakan Barcelona adalah tim tersukses saat ini? Dan kesuksesan Barcelona ini tidak lepas dari sosok Lionel Messi, Messi seakan menjadi Dewi Keberuntungan bagi Barcelona.
Sebagai tambahan, selain 7 tim di atas yang meraih Treble Winners ada juga tim Eropa lain yang meraih treble, tapi seakan orang banyak yang tidak mengetahuinya bahkan tidak menganggap itu termasuk Treble Wiiners.
Berikut daftar tim Eropa lainnya yang meraih Treble Winners :
1. Goteborg (Swedia) musim 1981-82
2. Liverpool (Inggris) musim 1984-85
3. Galatasaray (Turki) musim 1999-00
4. Liverpool (Inggris) musim 2000-01
- Kejuaraan sepakbola Swedia
- Svenska Cupen
- Piala UEFA/Liga Europa
2. Liverpool (Inggris) musim 1984-85
- Divisi Satu Liga Inggris/Liga Inggris
- Piala Liga
- Piala Champions/Liga Champions
3. Galatasaray (Turki) musim 1999-00
- Liga Super Turkcell
- Piala Sepakbola Turki
- Piala UEFA/Liga Europa
4. Liverpool (Inggris) musim 2000-01
- Piala FA
- Piala Liga
- Piala UEFA/Liga Europa
5. FC Porto (Portugal) musim 2002-03
6. CSKA Moskow (Rusia) musim 2005-06
- Liga Portugal
- Piala Portugal
- Piala UEFA/Liga Europa
6. CSKA Moskow (Rusia) musim 2005-06
- Liga Utama Rusia
- Piala Rusia
- Piala UEFA/Liga Europa
7. FC Porto (Portugal) musim 2010-11
Mereka sempat meraih tiga gelar dalam semusim. Namun trofi Eropa yang mereka menangkan adalah Liga Europa bukan Liga Champions, atau 2 trofi piala liga dan Liga Europa.
- Liga Portugal
- Piala Portugal
- Piala UEFA/Liga Europa
Mereka sempat meraih tiga gelar dalam semusim. Namun trofi Eropa yang mereka menangkan adalah Liga Europa bukan Liga Champions, atau 2 trofi piala liga dan Liga Europa.
Demikian artikel tentang Daftar Tim Eropa Peraih Treble Winners semoga bermanfaat untuk sahabat OperanBola. Jangan lupa memberikan kritik ataupun saran di kolom komentar di bawah ini, karena kritik ataupun saran sahabat-sahabat Operanbola bisa memajukan blog ini.
Salam OperanBola.
Salam OperanBola.
Daftar Tim Eropa Peraih Treble Winners
4/
5
Oleh
Kak Rakhman